Detail Aduan

Lihat detail lengkap aduan LGWP28200067

Rincian Aduan

LGWP28200067

Verifikasi Public
KABUPATEN TEGAL
22 Nov 2021
0 ditandai
Sekolah anak saya sering meminta iuran yang sebenernya bisa diminimalisir,contohnya untuk prakarya dengan bahan telenan diharuskan membayar 25 000,padahal mayoritas orang tua murid tukang kayu,harusnya bisa disuruh bawa saja dari rumah,tinggal bilang ukurannya berapa. Kami orang tua yg terdampak pandemi,uang 25000 cukup sulit didapat,tak semudah sebelum pandemi. Untuk stopmap raport,diminta uang 46000,padahal dulu kakaknya nggak pernah dimintai uang stopmap raport (kakaknya sekolah di SMP berbeda). Belum lama masuk sudah diminta uang 700000 tanpa diadakan rapat dengan wali murid terlebih dahulu. Sebenernya sudah lama sekolah itu terkenal "duitan",tapi bagaimana lagi,sekolah negeri yang terdekat dengan rumah saya,tolong,pak gubernur,biar kedepan,tidak terlalu banyak pengeluaran untuk biaya sekolah,padahal pemerintah sudah berusaha menggratiskan,bahkan memberi dana PKH dll,terimakasih.anak saya bersekolah di SMPN 3 talang,kabupaten tegal

Disposisi

Selasa, 23 November 2021 - 08:48 WIB

Admin Gubernuran

Laporan telah diteruskan ke Kabupaten Tegal

Verifikasi

Kamis, 25 November 2021 - 09:00 WIB

Kabupaten Tegal

Terimakasih atas partisipasi dan laporannya danberdasarkan koordinasi dengan Pemkab Tegal melalui Dinas Dikbud dapat kami sampaikan konfirmasi dari Pihak sekolah sebagai berikut :Yth. Ibu Yenni Mulyati
Dengan hormat kami sampaikan konfirmasi sekaligus klarifikasi surat saudara antara lain :
1) Terkait pembelian bahan praktik prakarya berupa talenan sebesar Rp.25.000 digunakan untuk kegiatan pembelajaran praktik seni budaya melukis talenen dan dilukis menggunakan cat air dan kuas. Oleh karena itu iuran Rp.25.000 digunakan untuk membeli talenan kayu, cat air dan kuas. Pembelian itu dilakukan di koperasi siswa bukan di guru mapel. Perlu diketahui pula bahwa guru mata pelajaran tidak mewajibkan anak harus membeli di koperasi siswa, namun hanya menginformasikan bahwa koperasi sekolah menyediakan bahan praktek tersebut, sehingga anak bebas membeli dimanapun ataupun membuat talenan sendiri dari rumah.
2) Terkait dengan pembelian stopmap rapot dilakukan oleh koperasi siswa dan bersifat tidak memaksa, sampai saat ini juga baru mencapai sekitar 60% yang membeli dan bagi yang tidak membeli juga tidak ada paksaan dari sekolah. Di sekolah kami, stopmap raport dibeli sendiri oleh siswa karena akan dikembalikan lagi menjadi milik siswa ketika ia lulus atau tidak lagi di sekolah kami. Sekolah mengizinkan siswa membeli stopmap raport selain di koperasi siswa. 
3) Terkait sumbangan sukarela tanpa mengikat yang dikelola komite sekolah dapat kami sampaikan bahwa besaran sumbangan Rp.700.000 itu tidak benar. Komite sekolah tidak menentukan besarannya, juga tidak diminta untuk mengangsurnya dan tidak ada batas waktu tertentu. Program itu sudah diawali rapat pengurus komite beserta kepala sekolah dan para pembantu kepala sekolah (undangan, notulen rapat, daftar hadir masih kami arsipkan). Sampai saat ini dana terkumpul sekitar Rp.23.000.000 dan sudah digunakan untuk pemasangan paving di lapangan olahraga seluas 110 meter dan rehab taman-taman sekolah. (SPJ sudah kami arsipkan)Demikian yang kami sampaikan, semoga dapat menjadi pemahaman Bersama. Terima kasih atas perhatian ibu yang telah berpartisipasi positifmengembangkan kegiatan Pendidikan dan sekolah kami.   Secara kedinasan kepala sekolah masih baru bekerja sekitar 1 bulan dan statusnya Plt / pejabat sementara. Terima kasih.Uripto (selaku Plt Kepala SMPN 3 Talang).Mekaten nggih semnoga bisa untuk dimaklumi