Detail Aduan
Lihat detail lengkap aduan LGWA24543301
Rincian Aduan
LGWA24543301
Selesai
Public
Alamat: kota semarang, Kecamatan kecamatan gayamsari, Kelurahan kelurahan gayamsari
Laporan: keluhan:Lapor pak gubernur,saya Novi dari semarang.saya memiliki keluarga di Pekalongan tepatnya di desa Clumprit Pekalongan,disana sudah banjir rob hampir 3 minggu belum surut juga,banyak lansia dan anak anak disana,sangat susah untuk beraktifitas.kalaupun ingin beraktifitas harus menggunakan sampan atau rakit.diclumprit air selokan tidak bisa mengalir karena di sana sudah di kepung oleh air,sawah yang seharus nya ditanami padi sekarang berubah menjadi rawa.kalau tidak rob walupun hujan sebentar juga bisa mengakibatkan banjir.mohon pak di bantu setidaknya agar tidak banjir lagi pak.matur suwun pak
Disposisi
Jumat, 03 Desember 2021 - 11:16 WIBAdmin Gubernuran
Laporan telah diteruskan ke Kota Pekalongan
Verifikasi
Senin, 06 Desember 2021 - 07:35 WIBKota Pekalongan
teraima kasih laporan nya akan segera kami tindak lanjuti
Selesai
Senin, 06 Desember 2021 - 09:10 WIBKota Pekalongan
Walikota Pekalongan HA Afzan ArsIan Djunaid bersama Forkompinda Kota Pekalongan meninjau lokasi banjir sekaligus menyerahkan bantuan Korpri Peduli bagi warga terdampak banjir rob di Pasirsari dan, Kecamatan Pekalongan Barat serta di Clumprit Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Minggu (5/12/2021).
Tinjauan banjir kali ini diikuti Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, Ketua DPRD Kota Pekalongan, Azmi Basyir, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, Kasdim 0710 Pekalongan, Mayor Inf Raji, Ketua Korpri Kota Pekalongan, Slamet Prihantono, dan kepala dinas terkait. Rombongan ini melihat secara langsung penanganan tanggul darurat (sementara) serta pengecekan pintu air di Pabean.
Walikota Aaf, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa rombongannya meninjau dua lokasi banjir yang cukup parah dan beberapa pekan tak segera surut yakni di Pasirsai dan Clumprit. "Banjir di Clumprit ini tinggi ketika air rob tinggi sehingga sungai limpas ke Jalan Labuan sedangkan di Pasirsari ini tak kunjung surut karena daerahnya merupakan cekungan," terang Aaf.
Aaf akan merapatkan dengan pihak kelurahan, kecamatan, tokoh masyarakat, dan para relawan untuk mengidentifikasi titik yang bisa ditanggul darurat. Kendati demikian penyebab banjir ini awalnya adalah jebolnya tanggul di Pasirsari dan tak maksimal jika ditangani sendiri. "Ini nantinya akan dikoordinasikan dulu sehingga pengerjaan tanggul maksimal yakni 25% Kota Pekalongan, 25% Kabupaten Pekalongan, dan 50% dari Provinsi Jawa Tengah," jelas Aaf.
Kaitannya dengan penyerahan bantuan, Aaf mengatakan, bantuan dari Korpri Peduli berupa obat-obatan, sembako, dan perlengkapan lainnya.
Selanjutnya Ketua Korpri Kota Pekalongan, Slamet Prihantono menyampaikan bahwa tinjauan ini juga dalam rangkaian HUT Korpri. "Untuk membantu pengerjaan tanggul sementara, dari Korpri sudah menyiapkan anggaran untuk itu namun besarannya belum dapat disebutkan karena menunggu RABU dari DPUPR," beber Totok.
Totok mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan dana dari anggota Korpri untuk membantu meringankan beban warga terdampak banjir dalam bentuk sembako, obat-obatan, dan sebagainya.
Ditambahkan Ketua DPRD Kota Pekalongan, Azmi Basyir mengaku untuk penanganan di Clumprit akan dirapatkan DPRD bersama Pemkot Pekalongan. "Ini untuk membahas penanganan titik yang limpas di Jalan labuan sehingga harapannya tanggul darurat bisa dikerjakan sebelum tahun depan," kata Azmi.
Azmi menyampaikan permohonan maaf kepada warga karena penanganan tanggul darurat tak kunjung usai karena yang memiliki kewenangan adalah Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.
Tinjauan banjir kali ini diikuti Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, Ketua DPRD Kota Pekalongan, Azmi Basyir, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, Kasdim 0710 Pekalongan, Mayor Inf Raji, Ketua Korpri Kota Pekalongan, Slamet Prihantono, dan kepala dinas terkait. Rombongan ini melihat secara langsung penanganan tanggul darurat (sementara) serta pengecekan pintu air di Pabean.
Walikota Aaf, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa rombongannya meninjau dua lokasi banjir yang cukup parah dan beberapa pekan tak segera surut yakni di Pasirsai dan Clumprit. "Banjir di Clumprit ini tinggi ketika air rob tinggi sehingga sungai limpas ke Jalan Labuan sedangkan di Pasirsari ini tak kunjung surut karena daerahnya merupakan cekungan," terang Aaf.
Aaf akan merapatkan dengan pihak kelurahan, kecamatan, tokoh masyarakat, dan para relawan untuk mengidentifikasi titik yang bisa ditanggul darurat. Kendati demikian penyebab banjir ini awalnya adalah jebolnya tanggul di Pasirsari dan tak maksimal jika ditangani sendiri. "Ini nantinya akan dikoordinasikan dulu sehingga pengerjaan tanggul maksimal yakni 25% Kota Pekalongan, 25% Kabupaten Pekalongan, dan 50% dari Provinsi Jawa Tengah," jelas Aaf.
Kaitannya dengan penyerahan bantuan, Aaf mengatakan, bantuan dari Korpri Peduli berupa obat-obatan, sembako, dan perlengkapan lainnya.
Selanjutnya Ketua Korpri Kota Pekalongan, Slamet Prihantono menyampaikan bahwa tinjauan ini juga dalam rangkaian HUT Korpri. "Untuk membantu pengerjaan tanggul sementara, dari Korpri sudah menyiapkan anggaran untuk itu namun besarannya belum dapat disebutkan karena menunggu RABU dari DPUPR," beber Totok.
Totok mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan dana dari anggota Korpri untuk membantu meringankan beban warga terdampak banjir dalam bentuk sembako, obat-obatan, dan sebagainya.
Ditambahkan Ketua DPRD Kota Pekalongan, Azmi Basyir mengaku untuk penanganan di Clumprit akan dirapatkan DPRD bersama Pemkot Pekalongan. "Ini untuk membahas penanganan titik yang limpas di Jalan labuan sehingga harapannya tanggul darurat bisa dikerjakan sebelum tahun depan," kata Azmi.
Azmi menyampaikan permohonan maaf kepada warga karena penanganan tanggul darurat tak kunjung usai karena yang memiliki kewenangan adalah Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.